JoMan Nilai Pernyataan Ketua KPK Soal Jokowi Menyesatkan

6 days ago 5
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua KPK Sementara Nawawi Pomolango berkelakar bahwa presiden lebih mudah bertemu dengan organisasi masyarakat (ormas) ketimbang pimpinan KPK. Ketum Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer mengatakan pernyataan itu tidak benar.

"Saya rasa itu pernyataan yang menyesatkan ya. Setahu saya Presiden suka sekali ketemu siapa pun, apalagi terkait dengan lembaga antikorupsi seperti KPK," kata Noel, sapaan akrabnya, saat dihubungi, Jumat (13/9/2024).

Noel menyebut harusnya Nawawi tak membuat pernyataan dengan bentuk opini. Dia menegaskan bahwa Jokowi sebenarnya menaruh perhatian terhadap isu pemberantasan korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maksud saya jangan lah di akhir-akhir pemerintahan Pak Jokowi ini ada penyesatan opini, itu tidak baik," katanya.

"Setahu saya Pak Jokowi itu concern sekali terhadap lembaga ini, apalagi indeks korupsi kita kan mundur ya. Itu menjadi atensi beliau, jadi ya Ketua KPK tak usah membuat pernyataan-pernyataan yang malah membuat gaduh," tambahnya.

Kata Nawawi

Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango menilai koordinasi antara KPK dengan pemerintah penting. Namun, Nawawi pun berkelakar bahwa, dibandingkan Pimpinan KPK, organisasi kemasyarakatan (Ormas) lebih mudah bertemu dengan presiden.

"Penting sangat karena koordinasi dengan pemerintah. Saya pernah bercanda dengan Pak Alex (Alexander Marwata), saya kirimi satu link pemberitaan. Pak Alex, lebih mudah Ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK," kata Nawawi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9/2024).

Nawawi mengaku presiden tidak pernah mengundang dirinya untuk membicarakan KPK. Nawawi menyebut baru sekali bertemu dengan Presiden.

"Kami itu ada beberapa kali mengajukan permohonan untuk menghadap. Satu kali aja itu dipenuhi kaitannya dengan rencana penyelenggaraan Hakordia. Pada waktu itu. Satu kali," sebutnya.

"Hanya satu momen di acara kami berharap bisa bicara dengan presiden tentang segala kondisi komisi Pemberantasan korupsi, ketika pergantian pimpinan," tambah dia.

(azh/dnu)

Read Entire Article