SMA BINUS Simprug Ungkap Fakta Dugaan Kasus Bullying, Ini Penjelasannya

2 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

SMA BINUS Simprug jelaskan kronologi dan fakta untuk menindaklanjuti kasus dugaan bullying yang terjadi di SMA BINUS Simprug. Sekolah menemukan fakta baru kejadian yang dianggap bullying itu adalah kesepakatan adu tanding boxing satu lawan satu antar siswa sekolah.

Sebelumnya di sejumlah konferensi pers dan podcast, pelapor menyebutkan ia dikeroyok oleh 3 orang, kemudian digiring dan ditonton oleh 30 orang. Lalu dengan kondisi tidak berdaya, pelapor ditinggalkan oleh 30 orang di toilet. Namun dari fakta CCTV pada 30 Januari, terlihat pelapor dan 18 anak lainnya berjalan keluar ke toilet.

Pelapor terlihat keluar sambil memainkan rambut dan tertawa. Ia berjalan tidak jauh dari anak lain di depannya. Di video amatir di tanggal yang sama, pelapor dan salah satu terlapor terlihat adu boxing satu lawan satu dan pelapor terlihat melakukan sejumlah pukulan kepada lawan adu boxingnya. Pasca CCTV terkuak ke publik, RE di sidang RDP DPR RI, menyebutkan dia digiring belasan orang, tidak 30 orang seperti pernyataannya di awal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tentunya memperkuat fakta yang ditemukan sekolah bahwa tak ada indikasi bullying pada pelapor berinisial RE. Hal ini dijelaskan oleh Kapolres Jakarta Selatan Kompol Ade Rahmad di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI.

"Yaitu saat korban bersama para terlapor sedang di kantin membicarakan pertandingan boxing, selama 5 detik, antara MGM dan RE, di toilet lantai 4," jelasnya dalam keterangan tertulis Jumat, (20/9/2024).

Terkait dengan fakta baru ini, sekolah mengadakan pertemuan antara perwakilan sekolah dan perwakilan orang tua murid, hari ini.

Pada kesempatan tersebut perwakilan sekolah menekankan tujuan pertemuan ini bukanlah mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, melainkan untuk memaparkan seluruh bukti dan kebenaran yang dimiliki sekolah.

Perwakilan orang tua murid juga kritis menanyakan detail mengenai peristiwa yang terjadi pada 30 dan 31 Januari lalu.

Untuk meyakinkan orang tua murid, sekolah juga menjelaskan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan sekolah dalam menyelesaikan masalah ini dan meningkatkan keamanan dari seluruh siswa yang terdampak.

Perwakilah sekolah juga menjelaskan bahwa mereka telah memberikan sanksi pada siswa yang terlibat sesuai dengan peraturan sekolah.


(ncm/ncm)

Read Entire Article