Sederet Program Beasiswa Pemerintah demi Wujudkan Pemerataan Pendidikan

3 days ago 7
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan upayanya untuk memastikan setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang setara terhadap akses ke pendidikan berkualitas. Hal ini dilakukan dengan menyediakan berbagai macam program beasiswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK dan juga perguruan tinggi.

Contoh beasiswa pemerintah antara lain Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), dan Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Adanya beasiswa tersebut berguna mendekatkan impian anak-anak Indonesia ke kenyataan, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Terhitung sampai Maret 2024, penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) oleh Kemendikbudristek melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), telah menjangkau lebih dari 9,7 juta siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melaporkan sampai 23 November 2023, penyaluran PIP diterima oleh 18.109.119 siswa sekaligus menandai tercapainya target 100%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap tahunnya kami menargetkan penyaluran PIP kepada 17,9 juta pelajar dengan anggaran sebesar Rp 9,7 triliun. Pada tahun ini, Kemendikbudristek menambah sasaran untuk jenjang SMA sebanyak 567.531 pelajar dan jenjang SMK sebanyak 99.104 pelajar. Penambahan jumlah sasaran tersebut bersamaan dengan peningkatan satuan bantuan yang semula Rp1.000.000 menjadi Rp1.800.000 untuk pelajar SMA dan SMK," ucap Nadiem dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024)

Hal tersebut ia ungkapkan saat mendampingi Presiden Joko Widodo pada Penyerahan Bantuan PIP 2024 di Magelang, Jawa Tengah, Januari 2024 lalu.

Nadiem juga menjelaskan tahun ini juga, kementeriannya menambah sasaran untuk jenjang SMA sebanyak 567.531 pelajar dan jenjang SMK sebanyak 99.104 pelajar. Dengan semangat Merdeka Belajar, pihaknya akan terus menguatkan kolaborasi dan gotong royong bersama pemerintah daerah dan satuan pendidikan.

"Semangat tersebut kami lakukan agar penyaluran bantuan PIP semakin terjamin dalam hal ketepatan sasaran, waktu, jumlah, dan pemanfaatannya," tuturnya.

Nadiem menambahkan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelaksanaan program PIP sebagai bagian dari upaya pemerataan hak dan kualitas pendidikan.

"Kita berharap semua anak Indonesia dapat merasakan manfaat dari program tersebut," katanya.

Salah satu penerima bantuan PIP jenjang SD, Nova Faris Setiawan mengungkapkan rasa senangnya karena bisa mendapat beasiswa PIP. Siswa SD Negeri Kramat Magelang, Jawa Tengah itu mengaku akan menggunakan dana bantuan tersebut untuk sekolah dan mewujudkan cita-citanya menjadi tentara di masa depan.

KIP Kuliah Bantu Perluas Akses ke Pendidikan Tinggi

Selain PIP, upaya pemerintah untuk memperluas akses ke pendidikan tinggi dilakukan dengan meluncurkan KIP Kuliah sejak 2021. KIP Kuliah telah menjangkau 50% dari total kuota 200.000 mahasiswa, dengan 101.000 penerima. Kepala Puslapdik, Andhika Ganendra mengatakan program ini bertujuan membantu siswa-siswa dari keluarga kurang mampu yang berhasil masuk perguruan tinggi melalui jalur tes dan prestasi.

"Berdasarkan data integrasi antara siswa penerima bantuan jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan siswa yang lolos ke jenjang pendidikan tinggi, semakin banyak siswa miskin yang telah dibantu untuk mencapai prestasi dan masuk perguruan tinggi," jelas Kepala Puslapdik, Andhika Ganendra dalam keterangan tertulis saat webinar Silaturahmi Merdeka Belajar beberapa waktu lalu.

Berdasarkan hasil Tracer Study yang dilakukan Puslapdik pada 2023, dari 20.706 alumni KIP Kuliah yang mengisi kuesioner, 42% di antaranya mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,50 sampai 3,75. Bahkan, 28% di antaranya mampu memperoleh IPK sebesar 3,75 sampai 3,99. Setiap tahun, capaian prestasi akademik ini terus meningkat yang membuktikan KIP Kuliah dapat mendorong prestasi mahasiswa dan tidak hanya memberikan kemudahan akses pendidikan tinggi.

Mahasiswi Teknik Informatika di ITN Malang membuktikan capaian prestasi akademik berkat KIP Kuliah dengan IPK 3,94 dan mampu menyelesaikan studi dalam kurun waktu 3,5 tahun. Lalu, mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Jember, Dhea Arviana juga berhasil meraih IPK 3,99 dan aktif mengajar di PKBM Lintas Menuju Cerdas, Glenmore Banyuwangi. Selain itu, wisudawan terbaik dari UPN "Veteran Yogyakarta", Nahdiyah mengukir prestasi dengan mengikuti program SEAMEO TVET Virtual Student Exchange Program 2022. Kemudian, mahasiswa dari Universitas Teuku Umar, Yusril Sahendra juga menunjukkan prestasi terbaiknya dengan IPK sempurna 4,00.

Beasiswa Indonesia Maju: Berprestasi ke Panggung Dun...

Read Entire Article