RI Butuh Bangun Jaringan 70 Ribu Km buat Geber EBT

2 days ago 8
ARTICLE AD BOX

Jakarta - Upaya mengembangkan energi baru dan terbarukan di Indonesia bukanlah perkara mudah. Sebab, terdapat ketidaksesuaian antara sumber energi terbarukan dan pusat permintaan.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, kunci dari transisi energi ini adalah transmisi.

"Bagaimana kita akan mengatasi tantangan-tantangan ini? Kami menyadari selama ini bahwa tidak ada transisi energi tanpa transmisi," katanya di Kantor Pusat PLN Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Darmawan mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan International Energy Agency (IEA) untuk membuat pemodelan sistem bersama. Dia mengatakan, pihaknya tak hanya memetakan dari potensi energi terbarukan skala besar dan kecil, namun juga mencari cara memindahkan energi baru dan terbarukan itu ke pusat permintaan.

Lanjutnya, untuk memindahkan energi baru terbarukan ke pusat permintaan itu dibutuhkan pembangunan transmisi sepanjang 70.000 km.

"Kita hanya perlu merancang dan membangun transmisi sepanjang 70.000 kilometer sirkuit saja. Saudara sekalian, kalau mau mengelilingi bumi, jaraknya hanya 42.000 kilometer. Jadi ini kalau Anda keliling bumi, Anda perlu keliling bumi satu kali lagi," katanya.

Pembangunan transmisi in membutuhkan investasi yang besar. Darmawan menyebut sekitar US$ 35 miliar atau sekitar Rp 535,5 triliun (kurs Rp 15.300).

"Price tag? Mau tahu price tag-nya? US$ 35 miliar," katanya. (kil/kil)

Read Entire Article