PDIP Ungkap Pentingnya Pertemuan Megawati-Prabowo yang Hanya Tunggu Momentum

2 days ago 8
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, berbicara soal wacana pertemuan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang dinilai hanya menunggu momentum. Said menyebut ada peluang pertemuan itu dilakukan sebelum pelantikan Presiden terpilih 20 Oktober 2024.

"Pertemuan Ibu Ketua Umum dengan Bapak Prabowo Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari. Karena pelantikan tanggal 20 Oktober sudah di depan mata kita bersama," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).

Said mengatakan semua pihak tengah menyambut presiden terpilih untuk dilantik. Ketua Banggar DPR itu menyebut pertemuan Megawati dan Prabowo akan terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua bersiap-siap untuk menyambut Presiden terpilih, dilantik tanggal 20 Oktober. Dan Insyaallah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo," tambahnya.

Said mengatakan pertemuan antara Megawati dan Prabowo tak bisa langsung dikaitkan dengan sikap PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo atau tidak. Said menilai PDIP di luar atau di dalam pemerintahan sama saja.

"Maka kesimpulan itu tahan dulu. Kita menunggu bagaimana kedua beliau ini menyamakan visinya ke depan merawat Indonesia, memajukan Indonesia, memakmurkan kita semua, rakyat Indonesia," ujar Said.

"Kalau itu punya kesamaan, Insyaallah kami melihatnya bagi PDI Perjuangan, baik di dalam maupun di luar sama saja," tambahnya.

Menurutnya tak ada cerita pertemuan itu akan menghasilkan pembahasan soal menteri. Said menilai pertemuan kedua tokoh ini penting untuk merawat moralitas publik.

"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri. Atau sebaliknya, PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek. Itu tidak ada ceritanya," ujar Said.

"Bertemunya ini untuk menunjukkan kepada publik, kepada kita semua, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan (Sri Mulyani) ini tadi (di Banggar DPR), bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu," imbuhnya.

(dwr/rfs)

Read Entire Article