Menparekraf Soal Angkasa Pura Indonesia: Semoga Jadi Raksasa Penerbangan

1 week ago 8
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT Angkasa Pura (AP) I dan II resmi telah bersatu menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. Penggabungan kedua entitas ini bertujuan untuk peningkatan pariwisata dan juga citra bandara di mata para pelancong.

Saat ditanya terkait langkah merger tersebut dan bagaimana pengaruh terhadap sektor pariwisata secara langsung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menyebut dengan momentum ini bisa memberikan aksesibilitas dan pelayanan yang semakin mumpuni.

Dan di bawah naungan InJourney Aiports, Indonesia menjadi operator bandara terbesar kelima di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mudah-mudahan dengan kekuatan kolaborasi dan merger yang menghasilkan industrial power house atau sebuah raksasa di industri penerbangan dunia, kita akan semakin lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan. Dapat juga meningkatkan standar kualitas pelayanan yang beraspek kepada quality dan sustainability," sebut Sandiaga saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

"Kita harapkan ini akan meningkatkan aksesibilitas dari destinasi-destinasi pariwisata dan sentra-sentra ekonomi kreatif, tentunya nanti akan bisa berkolaborasi. Karena para wisatawan itu mendapatkan kenangan pertama yang paling mengesankan dan paling terpenting adalah bandara," sambung Sandi.

Kemudian, Sandi menyatakan penggabungan ini mampu menambah citra baik untuk bandara di Indonesia. Karena menurutnya bandara merupakan kesan pertama yang akan dinilai oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Pelayanan yang prima di bandara akan memberikan pengalaman positif bagi wisatawan, inilah yang menjadi pengharapan pihaknya terkait penggabungan PT Angkasa Pura I dan II. Selain itu, kesan pertama yang baik tentunya akan mendorong pariwisata Indonesia terus meningkat.

"Ketika mereka landing, wisatawan mancanegara akan merasa homey, merasa nyaman itu kalau pelayanan di bandara baik, demikian juga saat mereka pergi meninggalkan Indonesia. Wisatawan Nusantara juga seperti itu, jika pelayanan bandaranya baik tentunya pengalaman mereka dalam berwisata juga semakin unik dan semakin menarik," jelas Sandi.

Harapan Sandi itu pun serupa dengan apa yang dipaparkan oleh Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi pada peresmian merger AP I dan II di Jakarta, Senin (9/9). Ia mengatakan bandara bukan hanya tempat naik turunnya penumpang, tetapi juga sebagai wajah dan kebanggan Indonesia.


(msl/msl)

Read Entire Article