Home > Mancanegara Saturday, 30 Nov 2024, 16:07 WIB
Kelompok antirezim Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menerobos Aleppo pada Jumat (29/11/2024).
ALEPPO -- Kelompok antirezim Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menerobos Aleppo dan mulai memasuki kota tersebut di tengah bentrokan dengan pasukan rezim Damaskus, menurut sumber pada Jumat (29/11/2024). Kelompok bersenjata ini telah mendekati Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah yang dikuasai oleh Presiden Bashar al-Assad, selama beberapa hari terakhir dan telah merebut sejumlah kota serta desa sepanjang perjalanan mereka.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pemantau perang, melaporkan bahwa kelompok-kelompok tersebut meledakkan dua bom mobil di tepi barat Aleppo pada Jumat. Dikutip dari Reuters, seorang komandan HTS mengeluarkan pesan rekaman yang dinggah di media sosial, meminta warga kota untuk bekerja sama dengan pasukan yang sedang maju.
Para kelompok tersebut juga maju ke Kota Saraqab di Provinsi Idlib barat laut, sebuah wilayah strategis yang akan mengamankan jalur pasokan ke Aleppo. Kemajuan yang didapat pekan ini menjadi salah satu yang terbesar oleh faksi antirezim yang dipimpin HTS dan terjadi setelah berpekan-pekan peperangan dan kekerasan yang terus meningkat.
Itu adalah pertempuran paling intens di barat laut Suriah sejak 2020, ketika pasukan rezim merebut wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh pihak oposisi. Serangan tersebut juga merupakan yang terbesar oleh pejuang antirezim di kota itu sejak mereka diusir dari bagian timurnya pada 2016.
Daily Sabah melaporkan, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia merilis data, puluhan pejuang dari kedua belah pihak tewas dalam pertempuran yang dimulai pada Rabu (27/11/2024). Kelompok bersenjata tersebut telah menguasai lebih dari 50 desa dalam kemajuan mereka, yang tampaknya membuat pasukan rezim tidak siap.
Badan tersebut juga melaporkan, para pasukan HTS menyerang sebuah pangkalan udara militer di tenggara kota Aleppo dengan drone pada Jumat pagi, menghancurkan sebuah helikopter pasukan militer pemerintah.
Pertempuran Aleppo pada 2016 merupakan titik balik dalam perang antara pasukan rezim Suriah dan pejuang antirezim sejak protes tahun 2011 terhadap pemerintahan Assad hingga berubah menjadi perang terbuka. Rusia dan Iran, bersama kelompok sekutunya, membantu pasukan pemerintah Suriah merebut kembali kendali penuh atas Aleppo pada tahun itu, setelah kampanye militer yang melelahkan dan pengepungan yang berlangsung selama berpekan-pekan.
Turki telah menjadi pendukung utama berbagai kekuatan oposisi, kecuali HTS, dan pasukannya telah membangun kehadiran militer di sebagian wilayah barat laut Suriah.