Haedar Nashir-Muhadjir Effendy Bertemu Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas

3 days ago 6
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Muhadjir Effendy dan jajaran lain bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Jakarta siang ini. Haedar mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas dukungan yang diberikan kepada Muhammadiyah selama menjabat presiden.

"Ketika dulu awal Pak Presiden menjabat tahun 2014, kami juga bersilaturahmi, dan pada akhir periode di tahun ke-10 ini juga kami silaturahmi untuk menyampaikan penghargaan, penghormatan, dan terima kasih PP Muhammadiyah pada Presiden Jokowi yang bersama Kabinet dan jajaran pemerintahan dalam dua periode ini bekerjasama, saling mendukung untuk program-program Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan berbagai program lain yang alhamdulillah berjalan dengan baik," kata Haedar kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

"Dan, tentu kami sebagai ormas masyarakat keagamaan yang diajarkan untuk bekerjasama dalam kebaikan, dan juga sebagai wujud dari tradisi bangsa Indonesia, selalu untuk mengedepankan terima kasih. Kami menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan dukungan selama ini," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haedar menyampaikan Muhammdiyah telah bekerja sama dengan pemerintah untuk menjalankan program-program sampai di kawasan daerah terjauh. Haedar menyebut tradisi itu akan terus dipertahankan demi mewujudkan persatuan.

"Dan program-program yang kerja sama Muhammadiyah dengan pemerintah itu cukup positif sampai ke kawasan-kawasan terjauh, terdepan, dan tertinggal di Papua, NTT, dan seterusnya. Jadi, itu tradisi yang memang harus kita tembangkan dalam kehidupan kebangsaan kita, di mana keragaman latar belakang, keragaman pilihan politik, keragaman dalam menghadapi dinamika kehidupan kebangsaan yang memang selalu muncul dalam setiap perkembangan kehidupan bernegara, itu tidak mengurangi kita untuk terus menjalin persatuan, komunikasi, dan saling menghargai," ujarnya.

"Dan tradisi ini, tradisi yang tentu punya fondasi pada agama setiap agama yang hidup di Indonesia, pada Pancasila, yang mengajarkan kita untuk persatuan dan juga pada budaya luhur bangsa kita," lanjutnya,

Haedar mengatakan pihaknya juga memberikan apresiasi kepada program infrastruktur yang telah dibangun Jokowi termasuk IKN. Ia juga menyampaikan pentingnya pengembangan sumber daya manusia ke depan.

"Kemudian yang kedua, kami juga mengapresiasi program-program infrastruktur dan berbagai program yang dikembangkan selama ini, termasuk IKN," ujarnya.

Haedar mengatakan perlunya mewujudkan sumber daya manusia berkarakter daya saing. Sebab, menurutnya daya saing sumber daya manusia di Indonesia masih terbilang rendah.

"Dan kami tadi berdiskusi bagaimana ke depan Indonesia harus juga mengembangkan sumber daya manusia yang berkarakter Indonesia, tapi juga penguasaan scientific yang tinggi dan berdaya saing. Kita tahu bahwa human development index kita, daya saing bangsa kita, dan juga IQ bangsa Indonesia akan masih tertinggal, dan ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga kekuatan-kekuatan masyarakat, termasuk Muhammadiyah, untuk mengagendakan langkah-langkah strategis ke depan untuk bidang sumber daya manusia, sehingga perkembangan fisik infrastruktur dan sistem kita berbangsa-bernegara itu kemudian terintegrasi dengan pengembangan SDM-nya," ujarnya.

"Jadi, dua hal pokok itu yang tadi kami diskusikan dengan santai, dan alhamdulillah kita bisa banyak saling berbagi pandangan, dan bahkan juga bisa sambil relax untuk ngobrol-ngobrol, bercanda-canda," imbuh Haedar.

(eva/zap)

Read Entire Article