Bakal Kelola Tambang, PP Muhammadiyah: Jangan Underestimate!

3 days ago 7
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta masyarakat tidak meremehkan (underestimate) Muhammadiyah dan ormas keagamaan lain yang diizinkan mengelola usaha pertambangan. Ia yakin pihaknya mampu menjalankan amanat tersebut.

Haedar mengatakan usaha tambang sebagaimana usaha di sektor lainnya. Hanya saja, selama ini pertambangan identik dikelola oleh konglomerat atau perusahaan besar dan bergeser ke ormas keagamaan.

"Ini program sebagaimana program pada umumnya yakni di bidang usaha bisnis. Yang mungkin berbeda itu, selama ini dikuasai oleh mereka yang disebut dengan konglomerat, bergeser ke ormas. Tapi jangan underestimate," kata Haedar kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai ormas keagamaan, Haedar membeberkan sepak terjang Muhammadiyah dalam membangun lembaga pendidikan hingga kesehatan dengan biaya sendiri. Keyakinan itu termasuk dalam hal mengelola konsesi tambang, jika ada kekurangan disebut akan terus diperbaiki.

"Kami Muhammadiyah juga bisa membangun sekolah lembaga pendidikan tinggi, rumah sakit dan usaha untuk bisa bikin hotel. Insya Allah juga bisa menjalankan program-program berskala besar," ucapnya.

Selain itu, Muhammadiyah klaim peduli terhadap perubahan iklim dan dampaknya kepada masyarakat. "Jadi insya Allah kami mengelola tambang dan mengelola berbagai aktivitas bisnis untuk kesejahteraan masyarakat dan untuk selalu terkoneksi dengan menjaga dan merawat lingkungan," tambahnya.

Diketahui, Muhammadiyah akan membentuk dua perusahaan untuk mengelola konsesi tambang yang diberikan pemerintah. Dua perusahaan itu berperan sebagai induk usaha dan operasi.

"Rapat pleno 13 Juli 2024 di kantor Jakarta memutuskan bahwa Muhammadiyah siap mengelola usaha pertambangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024 dengan pertimbangan dan persyaratan," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat membacakan keputusan Hasil Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, Minggu (28/7).

(/kil)

Read Entire Article