Awalnya Jadi 'Tukang Sate', Pria Ini Sekarang Sukses Bikin Restoran Steak

1 week ago 7
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Seorang pemuda membagikan kisah sukses dalam membangun karirnya. Pasalnya, ia mengawali perjalanan karir dari tukang sate di restoran sampai berhasil membangun restoran steak terkenal.

Kesuksesan seseorang tidak luput dari usaha dan kegigihan mereka dalam meraihnya. Perjalanan untuk meraih kesuksesan itu juga tidak selalu mudah, banyak rintangan yang harus dihadapi. Namun, proses menuju kesuksesan itulah yang bisa menjadi motivasi bagi banyak orang.

Apalagi ketika meraih kesuksesannya dalam usia muda. Perjalanan kesuksesan tersebut dapat meningkatkan semangat pemuda lain untuk sama-sama meraihnya. Pasalnya, usia tidak menentukan kesuksesan. Dengan keberanian, kerja keras, dan dedikasi, seseorang bisa mengejar mimpi di usia muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti kisah sukses yang dibagikan oleh pemuda asal Sabah ini. Emerson Teoh, pria 26 tahun yang merupakan seorang chef dan pemilik restoran Hearth di Kota Kinabalu, Malaysia.

Setelah memperoleh pengalaman berharga di industri makanan Sydney, Australia, Emerson membuat keputusan berani untuk kembali ke kampung halamannya di Sabah guna mengejar mimpi membuka restoran.

Ia telah menghabiskan empat sampai lima tahun bekerja dan belajar di industri restoran di Sydney. Menurutnya, negara tersebut menjadi tempat baginya memperluas kreativitas kuliner, yang akhirnya memengaruhi pendekatannya terhadap makanan, lapor says.com (05/09/2024).

Ketika di Sydney, Emerson sempat bekerja di salah satu restoran terbaik di dunia. Ia juga menyoroti bagaimana kecintaannya dalam masakan yang inovatif membentuk visi untuk membangun restoran Hearth.

Sebelum berangkat ke Sydney, pria 26 tahun itu sudah bekerja di industri masak di Sabah. Ia melakukan pekerjaan pertanyaannya di Hyatt Regency Kota Kinabalu sebagai 'tukang sate' yang melakukan pemanggangan dengan metode charcoal grill atau pakai arang.

Awalnya Jadi 'Tukang Sate', Pria Ini Sekarang Sukses Bikin Restoran SteakSosok pemuda yang sukses membangun restoran di kampung halaman. Foto: Hearth (Provided to SAYS)

Namun, idenya untuk membawa seni memasak di atas api (open fire cooking) ke Kota Kinabalu muncul setelah ia merasakan pengalaman bersantap yang luar biasa di Firedoor Sydney tahun 2019.

Menurutnya, masakan atau steak yang dimasak di atas api terbuka seperti itu menawarkan cita rasa unik dan tak tergantikan. Rasanya tidak dapat ditiru jika dimasak dengan kompor gas atau listrik.

Sebagai informasi tambahan, open fire cooking atau memasak di api terbuka merupakan metode yang dilakukan di atas api terbuka. Biasanya proses memasaknya menggunakan kayu bakar atau arang, lapor barbonesliving.com.

Pengalaman yang tidak terlupakan ini mendorongnya untuk memperkenalkan konsep yang sama di kampung halamannya, Sabah. Akhirnya, dia kembali ke Sabah untuk membuka restoran dengan konsep seperti itu.

Namun, membangun restoran dengan konsep api terbuka menimbulkan banyak tantangan. Pasalnya, ia cukup sulit memahami pasar konsumen di Sabah.

Sesuatu yang berhasil di Sydney belum tentu cocok dengan selera lokal. Selain itu, menjadi pengusaha muda berarti dirinya harus menghadapi banyak pendapat dan kritik.

"Awalnya, saya bersikap defensif," ujarnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, Emerson belajar menerima masukan dan membiarkannya membentuk restoran dan menyempurnakan pengalaman yang ditawarkan.

Emerson dan tim menyadari bahwa mereka banyak menjual steak.

Akhirnya mereka melakukan perubahan besar pada bulan Juli 2024 dengan mengubah Hearth dari restoran yang menawarkan berbagai macam hidangan dimasak dengan metode open-fire cooking, menjadi restoran yang fokus pada hidangan steak.

Tidak hanya membangun restoran dengan konsep memasak open-fire, pria ini juga berkomitmen agar restorannya menggunakan produk lokal.

"Penting bagi restoran dan komunitas untuk mendukung produk lokal karena jika bukan kita, siapa lagi," ujarnya.

Awalnya Jadi 'Tukang Sate', Pria Ini Sekarang Sukses Bikin Restoran SteakPria muda itu membangun restoran yang menawarkan hidangan steak dimasak dengan metode open fire. Foto: Hearth (Provided to SAYS)

Emerson dengan bangga memamerkan bahan-bahan khas Sabah, termasuk steak yang bersumber dari Sawit Kinabalu di Tawau.

Pria muda ini juga aktif bekerja sama dengan para pemasok untuk memastikan bahan yang bersumber secara lokal tetap menjadi bagian penting dalam menu.

Ke depannya, Emerson punya impian besar untuk restoran Heart. Ia berencana melakukan ekspansi ke Kuala Lumpur. Timnya juga selalu mengeksplorasi ide-ide baru, seperti mengembangkan usaha ke produk-produk yang dimasak dengan teknik pengasapan.

Sebagai sosok yang sukses di usia muda, Emerson memberi nasihat agar para calon pengusaha dapat berpikir terbuka dan menerima masukkan. Menurutnya, jangan mengabaikan kritik karena kritik penting dalam pertumbuhan bisnis.


(aqr/adr)

Read Entire Article