Apa Itu Just Transition Energy dan Bagaimana Penerapannya di Indonesia?

2 months ago 10
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Berbagai pihak saat ini terus mendorong transisi energi. Termasuk pemerintah yang terus mendorong pengelolaan energi dan berinovasi untuk transisi energi yang berkeadilan.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) tengah menggenjot upaya Net Zero Emission (NZE). Visi ini ditargetkan terwujud pada 2060.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu transisi energi. Per tahun 2021, data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat emisi sektor energi Indonesia sebesar 530 juta ton CO2e.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diperkirakan peak emisi terjadi sekitar tahun 2039 sebesar 706 juta ton CO2e. Emisi berkurang secara signifikan setelah tahun 2040 mengikuti selesainya kontrak pembangkit fosil.

Untuk mengupas tuntas terkait isu tersebut, detikcom melalui program detikSore bersama KLHK mengadakan talk show Greentalk tema 'Just Transition Energy'. Tidak sebatas mengonversi energi fosil menjadi energi baru terbarukan, diskusi kali ini juga akan membahas Just Energy Transition sebagai bentuk mitigasi efek gas rumah kaca.

Mengambil sudut pandang produsen energi besar di negeri ini, diskusi ini akan mengungkap bagaimana transisi energi merupakan hal menarik di dunia investasi.

Adapun tema tersebut bakal dihadiri narasumber-narasumber kompeten seperti Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE Harris; Executive Vice President Perencanaan Sistem dan Ketenagalistrikan PLN (Persero) Warsono; dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New and Renewable Energy Fadli Rahman. Para narasumber tersebut nantinya bakal mengupas tuntas terkait transisi energi serta turunannya yang disiarkan di Senin, 22 Juli 2024, jam 15.30-18.00 WIB.

Tak hanya membahas soal Just Transition Energy, KLHK juga bakal mengadakan Festival Like 2. Gelaran ini akan kembali hadir tahun ini mengusung tema dan semangat baru berkaitan dengan lingkungan hidup.

Tahun ini, KLHK akan kembali menggelar Festival LIKE 2 pada 8-11 Agustus 2024 di Hall A dan B Jakarta Convention Center. Adapun tema yang diusung ialah '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'.

Gelaran ini akan terbagi menjadi tiga sub tematik, yaitu teknologi ramah iklim yang mengekspos inovasi lingkungan dari masyarakat, kementerian/lembaga, dan dunia usaha; partisipasi publik yang akan mengupas peran masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, kemitraan konservasi, pemulihan lingkungan, inovasi sosial, dan peran generasi muda.

Serta bakal membahas akses dana lingkungan bagi masyarakat dan generasi muda untuk mendorong keterlibatan aktif dalam pelestarian lingkungan dan kehutanan.

Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, Asia Pulp and Paper, Merdeka Copper Gold, Astra, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Le Minerale, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin Indonesia.

Nah, untuk menyaksikan dua talk show Greentalk tersebut bisa langsung kunjungi website di sini!

(akd/akd)

Read Entire Article